Apakah pasang Baru Listrik via Online di persulit oleh petugas PLN (perusahaan listrik negara) bersangkutan? Dalam kasus ini belum terbukti dan saat ini saya sedang menunggu pembuktian itu. Pembuktiannya baru bisa di ketahui, apakah setelah saya komplain ke PLN 123, petugas PLN di lingkungan kami akan segera memberi konfirmasi atau tidak. Karena PLN dengan slogan PLN bersih & listrik untuk rakyat mempunyai beban moral untuk memberikan pelayanan sesuai dengan yang slogankan. Walau apapun, kami tidak menyalahkan PLN, sebagai perusahaan tapi lebih pada meragukan kredibilats petugas PLN dalam menjalankan tanggung jawabnya.
Ini pengalaman pribadi saya saat ingin memasang listrik. kisahnya, saya telah menghubungi petugas yang kami anggap sebagai petugas PLN dan meminta bantuannya untuk menyambungkan listrik pasang baru ke rumah adik yang letakan di sebelah kami. Setelah sagala persyaratan kami penuhi, kami di minta menyiapkan biaya pemasangan Rp 2,2 jt rupiah. Kami sanggupi. Tapi setelah menunggu 6 bulan, tidak ada kabar pasti, kami masukan pemohonan baru melalui petugas yang lain yang ternyata seorang perantara. Dengan biaya lebih murah, si bapak ini, sebut saja jokowidodo, menawarkan diri untuk membantu kami mengurus pasang baru PLN dengan biaya hanya Rp 1,6 juta rupiah. Bersama dengan kami ada 4 orang lain yang turut mendaftar. Jadi total jenderal adalah 5 pelangan. Transaksi dengan pak jokiwidodo ini berlangsung pada bulan Januari 20014, dan sebagai iktikad baik kami membayar uang muka masing-masing orang 1 juta.
6 bulan kami menanti dengan harap-harap cemas. Setiap kali di tanya, tentang kapan listrik akan di pasang, pak jokowidodo menjawab, 'sudah di daftarkan, tetapi belum bisa di pasang'. Dia juga bilang bahwa dia sudah menyuruh apapun freelance PLN/outsourcing yang dikenalnya untuk mengatur pemasangan listrik tersebut, tetapi tidak ada yang bersedia. Akhirnya dengan terpaksa saya turun tangan sendiri. Saya minta no registrasinya. Setelah saya usut no registrasi tadi secara online di PLN.CO.ID, ternyata pasang baru kami itu telah di daftarakan secara online. Dengan tanggal pendaftaran 1 April 2014. Yang hingga tanggal pengecekan oleh saya telah memasuki hari ke 65 sejak pendaftaran.
Dengan susah payah saya menemui petugas PLN di kantor cabang. Seseorang yang mengaku sebagai petugas terkait, memberi informasi bahwa sebelum di lakukan pemasangan meteran dan penyalaan di perlukan SLO (Sertifikat Laik Operasi) dari petugas khusus. Setelah SLO di keluarkan baru meteran bisa dipasang dan listrik dinyalakan. Akhirnya saya menghubungi petugas SLO tersebut. Karena rumah belum ada intalasi, maka petugas tersebut juga menjadi instalator kami. Semua biaya yang kami keluarkan adalah Rp 700 ribu rupiah, dengan rincian:
- Biaya SLO Rp 300 rb (padahal biaya SLO yang di tetapkan adalah hanya sekitar Rp 100 rbu saja lihat daftar biaya SLO di situs ppiln.co.id).
- Biaya instalasi Rp 700 rb
Setelah SLO selesai, kami bertanya pada petugas, bagaimana dengan pemasangan meteran dan penyalaan, mereka bilang, itu urusan dengan petugas PLN. Tetapi menurut mereka biasanya, pelangan yang daftar online akan di persulit oleh petugas dan tidak mendapat jatah KWH, karena PLN lebih suka menyerahkan KWH kepada rekanan dan biro yang bekerja sama dengannya. Hingga saat ini saya sedang menunggu konfirmasi dari petugas PLN terkait untuk menindak lanjutinya.
PLN menyebutkan bahwa penyalaan listrik pasang baru online standar realisasi penyambungan adalah 5 hari kerja setelah dilakukannya pembayaran jika tidak memerlukan perluasan jaringan, 15 hari kerja jika membutuhkan perluasan jaringan tegangan rendah (penambahan tiang) dan 40 hari kerja jika diperlukan pembangunan trafo distribusi (tidak termasuk hari Sabtu, Minggu, cuti bersama dan libur nasional). Tapi jika penerapan di lapangan tidak sesuai dengan yang tersebut diatas kepada siapa rakyat mengadukan nasibnya? PLN123 kah? Apakah memang terbukti membantu rakyat? Kita tunggu artikel selanjutnya dari saya begitu listrik menyala di rumah kami.